Kamis, Oktober 30, 2008

Serangan Fajar


Dua bulan terakhir dirundung kegelisahan, kelelahan selama ini harus dihentikan. 8 tahun cukup terang pembeda antara memuja atau menggila. Kupaksa lagi ingatan mantra-mantra pembuka pintu sesame ala jiwaku, terbuka dan benar saja masih kosong jangankan harta karun desahan nafasku saja terdengar jelas.

-sunyi

kuterduduk meratapi apa yang membuatku kosong begini? kehilangan Bapak? bukan! kalaupun memang ada namun tak seberapa. kekosongan itu terisi sedikit demi sedikit lewat memberi, membaca, menulis tak karuan.

seminggu belakang aku makin kacau, kelelahan kadang membuat lupa diri. teman memberi solusi dikenalkan pada matahari pagi di suatu mesjid, setiap hari aku selalu bermimpi bila boleh memilih lelaki yang berkenalan di mesjid, mesjid adalah my centre of universe walau kadang di mesjid aku berlaku seperti dikamar. saking senangnya di mesjid lahirlah teori tolol bahwa jodoh adalah ketika kamu berkenalan dengan lelaki di mesjid dan bila jatuh cinta pada lelaki saat jumatan maaf berarti dia bukan. belakangan kuralat teori ini karena takut bila harus berkenalan dengan lelaki hidung belang berkedok ustadz atau syech.

Ada pengakuan dosa yang harus kusampaikan pada seseorang, semoga ku berumur panjang untuk menceritakannya kelak.

1 komentar:

  1. Allah swt. telah Menunjukkan siapa sang `perempuan bersayap` itu. mulai dari ketika dia kukenal 8 thun yang lalu. sampai sekarang. begitu terlihat jelas tampak. aku tidak ingin mengkultuskan seseorang yang pernah kukatakan suka padanya.kurasakan ini merupakan Kuasa Allah yang Maha Mebulak-balikan hati seseorang yang tadinya berkata berubah pikiran karena melihat kebaikan diri ini pada temannya.harusnya dia tidak melihat kebaikan diri ini. siapa tau itu hanya tipu muslihat yang di luncurkan diri untuk menarik simpati `sang perempuan bersayap` itu.kalau pun itu yang terlontar dalam pikiran `sang perempuan bersayap itu` diri ini hanya bisa terima keadaan.kalu ternyata hatinya mendustakan diri ini yang ingin berniat serius untuk lebih mencari khasanah kehidupan daripada harus `ber kolaborasi` dengan gaya hidup yang kekinian. setidaknya dirinya pernah singgah dihati dan pikiran diri.senang bisa berkenalan denganmu `sang perempuan bersayap` terbang bebaslah untuk mencari apa yang kau cari dengan kebersihan hatimu. salam dari ku.yang selalu ada..

    BalasHapus