Rabu, Januari 11, 2012

Seperti bukan diriku

Sekarang kita menginjak ke tahap kehidupan selanjutnya, yaitu kehamilan. Selang sekitar 23 hari dari pernikahan tanggal awal kehamilan, itupun baru disadari ketika satu bulan setengah kehamilan. Meski pernah bermimpi punya anak setelah 30 tahun, tetap saja kehamilan di umur 29 ini sangat saya tunggu.

Bahwa bayi adalah makhluk yg berbeda dengan ibunya, kenyataannya memang demikian. Ketika mengandung saya seperti tidak mengenal diriku. Dulu saya tidak mudah menyerah, kini nyebrang jalan saja rasanya banyak keraguan.

Dulu saya workaholic kini untuk bangun pagi dan berangkat kerja rasanya badan ini tertahan, seolah bilang perempuan seharusnya mengurus keluarga dirumah sebagaimana kodratnya. Apa daya sebagai abdi Negara hal itu saya kesampingkan, terpilih saja sudah syukur makanya sebagai bentuk rasa syukur saya harus bekerja walaupun ketika di kantor nyatanya konsentrasi saya tinggal setengah.

Dulu saya menyedikitkan waktu tidur, mengencangkan ikat pinggang. Kini tidur menjadi semacam jalan keluar dari keluhan badan. Jangan Tanya banyaknya jenis makanan yg mendadak bisa saya makan padahal dulunya saya pantang.

Tapi semua saya nikmati. sampai H-12 perkiraan kelahiran seminimal mungkin tak ada moment yg terlewatkan, mulai dari gerah, bengkak, begadang di tengah malam, kadang pegal … kami menunggumu nak sesuai amanah Allah.

Ya Rabb.. jadikan kami orangtua teladan bagi anak kami, solehkan anak kami jadikan mereka anak2 penerang kelak bagi dunia dan akhirat. Kabulkan setiap doanya ya Rabb, jauhkan mereka dari fitnah dunia dan akhirat. Jadikan setiap derita kami ketika muda menjadi pembuka doa mereka ya Rabb… amin