Kamis, Februari 14, 2008

Bandungan

Bandung waktu saya nulis ini suhunya mungkin 20 kurang, percaya saja waktu saya bilang jam 12 siang. rencananya mau liar ke dago atas diurungkan berhubung kulit saya belum setebal polarbear, dingiiiii....iiin.

saya memang tak bisa hidup di suhu lebih panas dari 34 derajat itu juga yang jadi alasan saya betah di Bandung, satu kesempatan saya pernah pergi ke Karawang yang tak seberapa jauh dan kulit saya langsung gatal2 mungkin kena tampak. akhirnya ibukota jakarta pun tak pernah menyilaukan mata untuk ikut bertarung nasib kesana.

namun sekarang-sekarang ini saya sedang tak betah di bandung, maaf anda salah kalau menyangka macet dan gersang menjadi biang kerok. saya menganggap hal itu wajar buat kota satelit dan terbukti mendatangkan pendapatan sektor pariwisata.

lalu apa

saya sedih kepada anak muda Bandung yang kelewat kreatif. memang kreatif adalah darah yang musti mengalir di kota ini. inovasi di bidang makanan, musik bahkan seniman aneh bandung memang gudangnya. Bandung menawarkan kesenangan tiada tara dan kesyahduan yang tak terkira. kalau kata ustad terkenal menilai Bandung adalah kota dimana perbuatan haram seinternasional bahkan bermula dari sini dan kedalaman religi juga berasal dari sini.

namun kesenangan dan hiburan itu mulai meminta korban nyawa, IPDN dengan kesenangan mengkader sudah basi. yang terbaru tentang dunia musik underground yang menelan hampir 10 nyawa. dan yang terbaru justru mafia bisnis striptease di kota yang menurut walikota tahun 2010 akan bebas maksiat.

saya bukan orang tepat untuk menilai apalagi menghakimi, hanya merasa sayang kesenangan itu harusnya tidak merugikan. saya menolak metropolitan.

adakah kota lain yang mau menapung saya..... hiks....

Senin, Februari 04, 2008

hail to Abas

Anak Baik And Soleh begitu dia mengartikan namanya, padahal bukan itu nama aslinya. Kita sih meyakini saja bahwa bass adalah alat musik yang dia pegang karena memang penampilannya Rock sekali.

Bukan itu yang menjadi alasan kenapa akhirnya saya membuat post tentang dia, padahal saya jarang menulis tentang seseorang dalam blog ini. Saya menulis tentang abas karena dia konyol, lucu, kreatif bahkan lebih kreatif ngabodor sunda seperti idola saya 'de Bodor'.

Abas adalah adik kelas saya di KKN, kerjaannya ga lain cuman melucu, dan kita juga tak mengharapkan dia melakukan hal lain. Dalam satu kesempatan gadis-gadis SMA lewat dia nyeletuk 'ke cicaheum naek mobil pink, ehem yang baju pink!'.

Itu belum seberapa ketika rapat serius ada orang yan g bertanya tentang kegiatan hari itu pada korlap 'urang teu ngarti'eh dia cuek banget mengjawab 'teu ngarti? Teungarkeun kana roti! Teu ngartos? Teungarkeun kana artos tapi daek urang mun teungarkeun kana artos!' sontak seisi rapat terpingkal karena kelakukan dia.

Sekalinya dia serius dia mengajak berbisnis begini katanya (aslinya dalam suda kasar)
“toblerone di pasaran berapa sih?”
“sekitar 10 rebuan lah” teman cowok menimpali
“mau ga bisnis ama saya?”
orang-orang hening bingung menimpali
“saya punya temen yang supplier tobrerone harganya murah cuman 5000”
“waduk!” kata temen cowok yang lain
“serius!”
“expire mungkin” temenku cewek mulai penasaran
“enggak! Masih baru”
“barang reject ya...” temenku cewek mulai menangkap peluang bisnis betulan
“bukan, masih baru, barangnya bagus, bahkan temen-temen saya pada mau tuh mesen”
“gimana caranya” entah siapa yang bilang tapi akhirnya tergoda juga.
“adanya yang rasa kacang biarin?”
“ga masalah” ada yang nyeletuk lagi
“TAPI KACANGNYA KACANG PANJANG!!!!” semua tertawa tanpa kecuali palagi saya...
eh dianya menjawab sendiri joke-nya dia “ heu-euh da karedok!!”


saya punya puluhan cerita konyol tentang anak ini, dan merasa duh sayang banget jadi anak band coba jadi pelawak. andai KKN masih lamanya setahun saya bisa kurus ketawa mulu deket2 dia.
Hei ABAS kalau membuka fansclub saya sudah mengantri dari dulu...