Rabu, Januari 10, 2007

Bagai Punguk

keputusan taaruf membuat saya tercenung lama dalam Sholat.
haruskah bersyukur atau menyesali. lucu jaman sekarang ada yang mikir seperti ini. curiga belakang namaku Nurbaya.
namun kenyataannya pilihan sudah ditetapkan.

lahir dari lelah menghitung malam merindukan bulan,
dan menanti bintang jatuh di pangkuan.

sudah kucoba untuk berfikir singkat seperti sebayaku. namun kemarin gundah ini memuncak. menghabiskan malam dengan Orang yang mendekatiku,nyaman kurasakan namun perasaan bersalah dan bodoh menghantui diri.
katanya jodoh itu persis cerminan kita. maka yang bisa kulakukan merubah diri kearah persona yang baik, karena kuingin dapat lelakiku yang baik.