Minggu, Oktober 15, 2006

Tanah

0-1 untuk zelda safitri
-Breaking news METRO TV-saat itu keadaan di gunung Merapi sudah menjadi awas 1, semua orang berlarian karena aktivitas gunung merapi meningkat. kira-kira pukul 7pagi awan panas meluncur dari wedus gembel sampai 8 KM sang reporter pun kewalahan dikejar awan panas takut hangus. sambil terengah-engah melaporkan situasi gunung live dengan kamera yang terus on walaupun hasil gambar jadi goyang. keadaan sagat tegang di studio teasa sampai penonton dirumah. apalagi saat itu diberitakan ibu-ibu pada nangis. Zelda Safitri benar-benar tegang sampai-sampai suaranya bergetar, bersiap bencana yang lebih besar terjadi. demi kejelasan berita diadakan hubungan telfon dengan kepala BPPTK Yogyakarta Bpk (Saya lupa nama depannya ) Purba atau Pak Purbo ah lupa. (karena lemahnya memori, kata-kata persisnya tak bisa saya ingat yang penting intinya sama)"bagaimana keadaan gunung merapi saat ini Pak?" Zelda dengan sikap seorang anchor."wah ini normal saja""sebenarnya apa yang terjadi dengan merapi yang meningkat aktivitasnya tadi pagi ?""sebenarnya setiap malam juga merapi keadaanya seperti ini, namun karena terjadinya pagi hari dimana masyarakat dapat melihat langsung awan. padahal kalau malam ini sama saja namun saat itu biasanya mereka sudah pada tidur""kira-kira kapan merapi akan meletus pak?"" wah itu tak bisa di perkirakan...tergantung pada ..""me.. " pertanyaannya terpotong karena time delayed"..tapi nanti saya tanya dulu" "tanyakan pada siapa ya pak?""SAYA TANYAKAN PADA GUNUNG MERAPI " tanpa ekspresi bersalah apalagi melucuZelda safitri tampak gendok, susah sekali menormalkan senyumnya, dia tak bisa menahan ketawa. mungkin dipikirnya 0-1 lawan narsum. demi tugas pembicaraanpun ditutup dengan"hummph... hummmph... terima kasih Pa Purba, pemirsa tadi sambungan langsung dengan kepala BPPTK Yogyakarta Pa Purbo....."hua..haha..haaa... saya pasti bakal ketawa meledak bila jadi kamerawannya karena dirumahpun saya benar-benar tak tahan geli melihat tampang Seorang Anchor Zelda Safitri. gila.. dalam hati sih, news can be funny mungkin banyak orang yang tak sadar akan hal kecil tersebut but i do. saya hanya penonton biasa. pak Purba saya salut pada anda, bisa menganggap bencana yang bikin panik dengan tenang apalagi kepikiran untuk ngelucu. begitulah khas orang Jogja melucu di tempat yang tak terbanyangkan sebelumnya.

Sekarang saya siap
saya mau mengomentari Bandung
Bandung selalu dikenal dengan inovasi terdepan sebagai pionir yang HEBATsampah sudah pada darurat 1 adalah berita terhebat! jadi siaga 1 dalam perang di Aceh dulu belum ada apa-apanya... di wilayah Taman sari hebatnya lagi sebuah institute melakukan fashionshow diantara tumpukan sampah, dan menuntut walikota Bandung Dada Rosada yang tak becus mengurusi sampah. ditambah lagi penilaian penghargaan layang kancana untuk iklan lingkungan hidup mengarah pada seorang mahsiswa FIKOM UNJAT tentang berenang ditumpukan sampah dengan tagline 'genah merenah ditengah sampah'.... masih kurang??!sekarang lebih dahsyat walikota mengajukan permohonan bantuan dana ke menteri lingkungan Hidup Paskah Suzzeta diambil dari BAPENAS.apakah ini limbah dari industri pakaian? atau sampah dari produk makanan yang lezat2? efek dari berbagai kosmetik yang membuat mojang Bandung jadi cantik? apapun itu, sampah memang harus diatasi sesegera mungkin.pemkot harus tegas mengeluarkan aturan pembuangan sampah organik dan non organik. yang organik diolah jadi pupuk sehingga bisa nanggulangi kemahalan harga pupuk. rakyat juga jangan cuman menuntut kesadaran sendiri menciptakan pupuk organik untuk taman dipekarangan sedikit membantu. memang kita membayar iuran sampah tiap bulan tapi kenyataannya Bandung tak punya TPA, setelah trauma kekal yang dialami oleh warga Leuwigajah.generasi yang baru bukan generasi penuntut, hal itu milik para pahlawan reformasi. sekarang waktunya bergerak, mencintai alam menggunakan produk yang recycable dan membeli produk hasil daur ulang. kembali lagi kebungkus daun namun ramah pada lingkungan daripada pakai foam hanya demi gengsi yang kebarat-baratan. pergi ke pasar bawa lagi keranjang daripada memungut keresek dari pedagang hanya untuk tempe 1000an misalnya.
TAHUKAN kamu? kalau hal ini yang sedang dilakukan bangsa barat, lucu kita justru jauh lebih modern ketika tidak mengenal modernitas.bangsa barat sedang mempelajari mengapa orang timur ga gengsi bawa keranjang saat belanja, bersepeda keliling kota, atau tidak sakit ketika makan produk yang dibungkus daun?? bahkan para wanita di barat dsedang merencanakan sebuah revolusi yang besar merubah kebiasaan freesex, mereka belajar dari bangsa timur yang ternyata tak mati hanya gara-gara tidak making love dalam sebulan malah kesucian perkawinan tetap terjaga. bahkan freesex menentukan juga dengan budaya kawin-cerai (wah ini kan trend di Indo ya).saya sih tak heran dengan sampah di Bandung, gempa di Jogja atau hal miris lain yang jadi headline di koran toh moral sudah pada ambruk. Bhineka tunggal ika terasa saat ada bencana.
jangan-jangan benar dengan tulisan di koran bahwa konon KETIKA BANGSA BARAT BELAJAR PADA BANGSA TIMUR, INDONESIA MASIH BELAJAR PADA BANGSA BARAT. lalu kapan akan maju??

bencana sosial, bencana alam juga
jari belum lagi bersiap dengan tulisan bencana sosial yang dialami Bandung dan sampahnya, memang sulit mencari inspirasi bila disekitar kita penuh dengan sampah.ada yang lebih penting! tak peduli dengan sampah ! saya sedang ingin menulis (yang semoga ini dapat menggambarkan kesedihan sebenarnya) tentang gempa di Yogyakarta.sebut saja instinc, tiba-tiba seminggu sebelum gempa diri tiba-tiba rindu jogja, lamunanpun melacur liar ingin ada disana sekedar duduk di Malioboro ataupun duduk lama di kereta api. apalagi disana tinggal seorang guru dimana hormatku tak pernah turun darinya, ataupun jasanya tak bisa terbayar sampai sekarang. bagaimana kabar dia sekarang???? aduh mata mulai- berkaca-kaca.belum lagi seminggu beliau ulang tahun sebelum gempa, belum juga sempat lidah ini berterima kasih ataupun sujud memohon maaf atas kekeliruan saya 'seorang bodoh' ini padanya. duh Gusti tolongin mereka menghadapi ini semua...ibuku tersenyum puas ketika saya meratap ingin jadi relawan ke jogja tapi mereka jauh lebih membutuhkan tenaga medik daripada orang yang lemah hati melihat penderitaan.tak kurang-kurang keinginan saya untuk selalu jadi relawan, ini penyesalan kedua kenapa dulu tak berusaha keras masuk IPA dan memilih keperawatan seperti anjuran ibu.pertama waktu Aceh dan kedua Jogja. sedihnya donor darah pun sering ditolak karena rendahnya darah merah yang saya punya. ingin ke daerah bencana tapi kalaupun kesana saya paling bisa melongo dan mematung seperti sekarang yang tak henti2 menonton breaking news.cerita padaku bila ada sesuatu yang bisa saya bantu. jangan bilang doa! tak usah diminta pun itu selalu kulakukan. ini nantinya akan jadi pembuktian bahwa takdir punya peranan tersendiri di dunia walaupun angan ingin jadi relawan medik. pasti ada sesuatu tentang IPS...

Our Body Is a Universe
Lihat TV bagi pipit seperti menyayat sanubari tentang kecilnya kita di dunia ini. Indonesia terlebih lagi setelah rangkaian bom, rangkaian korupsi, rangkaian kecelakaan pesawat rangkaian gempa bumi di alor dan tsunami di aceh yang terbaru adalah banjir besar dijakarta, knapa ini? Lalu sedikit pencerahan dating dari sebuah tulisan hebat dari Jalaluddin Rakhmat.Haji adalah latihan pulang kepada tuhan.beliau pun percaya musibah ini bukan kebetulan saja pada musim haji,konon, menurut Karl Gustav Jung, seluruh umat manusia bahkan seluruh alam semesta terpaut dengan kesadaran kolektif. Peristiwa yang terjadi di dunia ini bukan kebetulan tetapi ungkapan serentak dari ketaksadaran kolektif ini, Jung menyebutnya sinkronitas.
Dalam pandangan kaum sufi, misalnya alam dan manusia kedua-duanya adalah penampakan asma Allah. Pada setiap bagian alam diungkapkan sebagian asma Allah. Tetapi pada manusia semua asma Allah itu dapat dihimpunkan. Puisi sufi bertutur: kamu kira kamu hanya jasad kecil saja. Padahal pada dirimu terkandung seluruh alam semesta.Karena itu merusak diri kita sendiri berarti merusak alam, pada gilirannya merusak alam merusak diri kita sendiri. Perintah yang sering diulang dalam al_Quran adalah jangan berbuat kerusakan di bumi karena Tuhan tidak suka kepada orang yang melakukan kerusakan.Semua ini seharusnya menyadarkan kita bahwa selama ini kita tak lagi bersahabat dengan alam. Kita melempar sampah sembarangan alam membalas dengan penyakit. Kita kotori udara dengan asap mesin alam menjawab dengan polusi. Kita berusaha menaklukan alam dengan teknologi dan alam dating dengan kekuatan yang tidak bias diatasi dengan teknoloogi semaju apapun.
Teknologi telah merusak daratan, mengotori lautan dan mencemari udara.Kerakusan kaum kapitalis untuk mengeruk keuntungan yang sebesar-besarnya dari SDA telah menyakiti ibu pertiwi.penderitaan rakyat kecil karena tekanan ekonomi akibat kebijakan yang menelantarkan mereka telah memaksa mereka merusak alam. Akhirnya, semua bergerak menyerang, menyakiti dan merusak alam. Apakah kebetulan saja kalau alam membalas balik dengan bencana?Siapakah yang menyebabkan kesengsaraan ratusan juta rakyat Indonesia ini? Jawabannya para koruptor yang berutang triliunan kepada Negara dan memperoleh pemutihan. Siapakah yang memnyebabkan penderitaan rakyat dipinggir hutan atau nelayan di pinggir laut? Jawbannya kebijakan para pejabat yang merusak hutan dan mencemari hutan.siapakah yang membuat rakyat aceh menderita selama ini? Kalau kita tahu bahwa alam melawan kita karena merusak alam, bukankan besar kemungkinan andil kita dalam merusak alam?Jika jawabannya ‘ya’ maka satu-satunya cara untuk menebus dosa kita adalah meringankan penderitaan mereka. Kita dituntut bukan untuk menangis, tapi mengembalikan hak mereka untuk menikmati hidup yang sudah kita rampas dengan cara kita dendiri. Apapun yang selama ini kita lakukan dalam merusak alam memberikan sumbangan pada penderita bencana alam. Dan Tuhan tidak menerima ibadat siapapun diantara kita bila kita berbuat zalim pada saudara2 kita sesame manusia. Berpangku tangan dalam melihat musibah adalah suatu kezaliman yang menurunkan anda dari derajat kemanusiaan.Ringkasan dari tulisan hebat cendikiawan muslim tinggal di Bandung, Jalaluddin Rakhmat dikutip dari harian terkemuka di Jabar
Megapolitan-Megalomaniak-Megaloman-Megamoll
Politik jkt-jabar memanas, konflik yang dulu dipendam muncrat kepermukaan, politik uang konon turut andil di belakang semua ini. lupakan dimana kita tinggal sejenak lihat fakta dan faktor kualat negeri.
Gubernur DKI tiba2 berambisi (sangat) membuat megapolitan demi sebuah harga diri (yang tak seberapa). tak salah mungkin ide ini di cetuskan tapi kok mendadak? pas sekali dengan faktor kekuasaan sutiyoso yang tinggal beberapa tahun. cukuplah masyarakat jkt jadi objek yang harus membayar mahal setiap hari, akhirnya manusianya jadi seperti robot' hidup untuk uang'.
bila megapolitan benar2 di setujui DPR warga jabar seperti terinjak-injak. toh ternyata muncul pernyataan yang sama satirnya dari seluruh orang di dunia tentang proyek ini. berhektar2 tanah dan sawah bakal habis untuk jalan dan komplek perumahan itu tandanya PHK besar-besaran, pemiskinan dan pemborosan negara. padahal sudah lama semua perwakilan elemen jabar dilibatkan dalam rapat-rapat yang intinya memajukan jawabarat sebagai provinsi termaju 2010 dan mitra terdepan ibukota. dan bukannya di caplok! bilanganya hanya tata ruang tapi kan teori, bilangnya proyek ini sudah lama kok tidak ada cicilan proyek dan niat baik?.
jkt selalu bilang bogor pengirim hujan, wah tidak bijak menurut saya karena seperti menyalahkan alam. kan kita tahu hulu pasti kehili, air gunung pasti tumpah ke pantai. tapi kemana sih jkt membuang sampah selain ke bogor?
masalah jkt tuh sebenernya masih itu2 saja seperti" sampah, tenaga kerja, kemiskinan, kemacetan, imigrasi, ketimpangan pendapatan" kenapa secara internal itu tak diperbaiki terlebih dahulu baru cetuskan ide megapolitan setelah tak ada lagi pengamen atau orang kelaparan di jakarta, semua rumah gubuk minimal jadi rumah susun kalau apartemen memang terhitung mahal. bilA itu selesai dan memang WARGA yang meminta baru mulai ajukan proyek. coba saya tanya pernah warga jkt terlibat? yang ada mereka membayar mahal setiap nafas yang di hembus.
bukannya menolak ide hanya tolong dipikirkan baik-baik. toh megapolis itu isinya adalah keadilan, keseimbangan dan harmonisasi antara etika dan logika. kesadaran hukum dan tata tertib juga harus tercermin dulu dari warga jkt.
jabar sudah terlalu banyak baik pada kebijakan negara. dengan damai melepas tangerang-banten menjadi provinsi sendiri, melepas banyak kilometer untuk tol. melepas Bintaro , cibinong, gunungputri (dicaplok pengakuan) oleh jabar. eh tunggu! bukankah duluuuu jakarta juga bagian dari jawabarat? itulah sebabnya basa betawi tak beda jauh dari sunda.
saya mohon, Jabar sedang pembangunan besar-besaran untuk kesejahteraan rakyatnya. apalagi tugasnya berat karena masih banyak kendala alam yang tak memadai dan rendahnya pendidikan. untungnya sudah banyak mahasisiwa asal jabar yang sedia sekolah gratis di pendidikan pedesaan. masih tegakah?.
maaf kami tak bodoh sehingga masih bisa membedakan megapolitan dengan jabodetabekjur. kalo ini hanya untuk memenuhi sebuah ambisi tolak sajalah.
pipit -dari berbagai sumber-
Sekedar mengumbar Visi
Minggu lalu gubernur DKI Jakarta mengeluarkan wawancara khusus dengan wartawan Pikiran Rakyat guna mengcounter kegelisahan sesepuh Jawa barat dengan konsep Megapolitan yang ramai di bicarakan, katanya 'tak ada pencaplokan melainkan penggabuangan tata ruang, malah sebenarnya Jawa Barat lebih banyak diuntungkan' puh! lagu lama! hal yang sama pernah di kemukakan saat konsep Jabotabek di buat, tapi liat sekarang? bakornya tidak aktif bahkan kantornya saja tidak jelas. sepertinya saya mulai tahu kemana arah ini akan bergulir, seperti biasa hukum rimba berlaku 'yang terkuat maka menang'. jangan2 kalau Megapolitan dipegang seorang menteri wah jadi penasaran menterinya siapa? apakah orang yang sama? seperti artis2 bilang 'semua terserah yang diAtas'. Basi, inilah mungkin yang sejak dulu membuat,Gie,Munir,Pramoedya, Harry Rusli dan banyak aktivis lainnya kehilangan dukungan bahkan semangat . pertanyaannya dimana saya? dan saya jawab, masih bertapa di Bandung.
Lupakan hal yang sudah pasti diatas, kini bulu tengkuk kembali berdiri,apalagi kalau bukan soal pulau Bidadari Manggarai NTT . adalah Lewan Dosky warga Inggris yang membeli 5ha dari 15 ha pulau Bidadari seharga 495 jt dari haji Mahmud. tak ada yang salah memang kecuali kita yang tak pernah tahu kapan dibeli, bahkan konon pulau ini jadi semacam private island dimana banyak turis asing akan pergi kesana, itu bagus. persoalannya konon pulau ini haram diinjak warga biasa, bahkan TNI saja ditolak mentah2 oleh istri Dosky. seperti yang dilansir sebuah koran bahwa TNI kesulitan meski berhasil menancapkan bendera Indonesiadi sana! wah... any comment?
Seperti kecopetan di siang bolong, tapi memang itu konsekuensi orang yang kurang waspada. setelah itu masih ada freeport. sudah ah cape! Indonesia benar2 harus bangun nih. pemudanya apalagi harus mulai meng-Indonesia. inget ga kalau dulu Indonesia tanah mukjizat? banyak prestasi muncul di keminiman sumber daya. kalau boleh meneliti sedikit mungkin dulu nilai moral masih di junjung tinggi sehingga tak ada kualat Tuhan mengancam negeri. bukan bermaksud animis namun semar dalam satu penampakannya pada sesepuh tanah jawa di malam satu syuro gunung Dieng menegaskan bahwa tahun ini harus benar-benar kembali ke budaya semula dan tinggalkan kebarat-baratan. tanpa animis pun kita tau bahwa itu memang benar. kita sudah lupa rasa tanah negeri sendiri.
kembali ke pulau bidadari, kalau 495 jt untuk 5ha, berarti sisa 10ha pulau dihargai 990 jt, saya beli lalu di sekelilingnya ditanami hutan pohon yang rapat dan dipagari bendera Indonesia. kalau saya sebar polling kemungkinan untuk ikut kuis Who Want tobe Millionaire dengan motivasi yang sama maukah mengisinya?a. setuju, asal tanggung jawab bila rating menurunb. minum apa kamu semalam? kamu sudah gila. tiang gantungan sudah ada kalau mau mundur sebelum terlambatpeluk cium anak Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar