Senin, Desember 26, 2011

Pernikahan yang mengubah segalanya


Menginjak awal 2011, pikiran dipusingkan dengan pernikahan yg seperti perintah Allah: disegerakan. tanggal 1 januari 2011 pernah menjadi pilihan kita tapi dulu terlalu mendesak dari ujian2 PNS.

Akhirnya terpilihlah 27 Maret 2011. Tidak mudah menemukan tanggal tersebut, bukan alasan mistik atau mitos, namun susahnya berkompromi dengan orangtua yg ingin pernikahan kami berjalan wah namun tetap disegerakan. Sebagai anak rasanya saya tak bisa meemenuhi permintaan tersebut, impian saya kadung dijual pada pernikahan ingin sederhana hanya ada aku,kau, dan keluarga. Malu rasanya merepotkan lagi orangtua setelah hampir 3 dekade merengek terus pada mereka.

Dulu saya bilang setuju akhirnya cepat atau lambat pernikahan saya harus sederhana, beberapa kerabat tampak bingung dengan pilihan saya, pada beberapa orang diantara keluarga ada yg tenangkan dengan janji kalau ada rejeki kita akan bikin resepsi. Namun resepsi yg dimaksud bagai jauh panggang daripada api.

cukuplah tentang cerita kami, menjadi milik berdua. tulisan ini ingin membagi:

Benar kata orang pernikahan mengubah segalanya, dari segi waktu kini harus bisa mengakomodir kebutuhan berdua. its not about me anymore, its about us. Kini rasanya tak bisa kemana2 tanpa suami, padahal kemandirian menjadi keahlian saya selama 28 tahun terakhir.

keseharian saya pun jauh lebih cheerfull ketika ada dan dalam pengawasan suami. pernah suatu ketika saya tidak menceritakan hal yg penting padanya, rasanya seperti airmata enggan berhenti menetes. kejujuran memang harus jadi haluan pernikahan. ketika kebohongan terjadi keberkahan justru menjauhi.

untuk rekan yg belum menikah, segerakanlah, tak ada keraguan didalamnya selama kita mohon perlindungan Allah. jangan terkubur kisah indah masalalu atau sebaliknya terkubur dengan duka lama selain tak berguna percayalah masadepan lebih berharga untuk diperjuangkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar