Jumat, Agustus 14, 2009

Out Of The Box, Out Of Comfort Zone

Waktu saya nulis ini, adalah hari terakhir saya kerja di Unit Publikasi Ilmiah dan Paten Sekretariatan Majalah Kedokteran Bandung Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Sebuah keputusan berat saya harus ambil berikutnya. Ada banyak orang bertanya mengapa saya keluar dari ‘kursi aman’?? saya memilih diam karena mulut biasanya suka melebih-lebihkan sesuatu. Biarlah setiap alasan menjadi rahasia dan ibadah saya

Karena pengalaman ini akan membekas, saya akan menulisnya disini. Selama disini saya belajar banyak, hard skill sudah dibekali di kampus namun softskill benar-benar mulai dari nol. Awal kerja saya hilang kepribadian bahkan kehilangan rutinitas ibadah. Butuh dua bulan akhirnya saya jadi diri sendiri.

Saya percaya pada kebesaran Allah, itu sebabnya dari SANA munculnya keyakinan tidak memperpanjang bekerja di MKB. Untuk diketahui bahwa kerja disini adalah terwujudnya mimpi kira-kira 2003/2004. Dulu saya bermimpi kerja di Majalah apapun, maka lamaranpun dikirim ke banyak majalah mulai lokal sampai nasional. Dari banyak lamaran tak ada satupun yang nyangkut. Dari situ saya peti es-kan dulu mimpi ini seiring dengan kuliah saya yang berganti jurusan, malah saya sudah berhenti mengkhayalkan pekerjaan spesifik. Dan demikianlah Allah bekerja justru ketika saya berhenti dan pasrah saya malah mendapatkannya dengan cara yang dipermudah. Semula saya pikir akan ditawari bekerja jadi sekretaris salah satu dokter disini eh justru dapat pekerjaan hebat ini.

Saya tak bisa lagi bicara banyak takutnya membicarakan hal yang tak perlu dan dekat dengan ghibah. Saya akan masuk pada inti tulisan ini yaitu mengucapkan terimakasih kepada:

Prof. Sofie R.K., beliau adalah wanita dengan tinggi ilmu namun rendah hati. Kadang pemikirannya memang tak terjangkau, Kedermawanan dan kecerdasannya menginspirasi saya.

Prof. Herry Garna, saya sering dibuat kagum dengan ketelitian beliau. Jangan harap ada titik dan spasi yang luput dari koreksinya.

Dr. Budi Setiabudiawan, saya berhubungan langsung dengan beliau waktu pertama datang. Jadi bisa dikatakan atas rekomendasi beliau pula saya di pekerjakan.

Teh Lala, bos paling gila sepanjang masa. Mau becanda dari arah mana dia sanggup ngimbangin. Namun kadang ‘sima’-nya keluar, itu juga mungkin yang membuat jabatan mendekat padanya.

Teh Maya, perempuan cantik dan fashionable yang mengantar saya sebagai rekomendasi untuk bekerja di MKB

Teh Dini, Tanyakan segala hal mengenai dunia kecantikan beliau mengetahuinya.

Kang Ede, satu-satunya lelaki baik hati (Karena jarang marah sering kita godain) yang megang banyak job desc. Gelarnya kadang suka saya plesetin macem-macem.

Seluruh rekan di FK yang tak bisa disebut satu-satu

Tak ada satupun kata sebenarnya yang menggambarkan bagaimana saya berhutang banyak terimakasih pada kantor ini. Lihat hati kadang masih ingin disana, tapi perjalanan belum selesai saya harus terbang lagi entah kemana. Mimpi saya masih banyak, profesi yang harus saya rasakan masih tak terhitung dan kesemuanya saya serahkan pada Allah Aza Wa Jalla. Sama seperti halnya saya tak pernah menyangka bekerja disini saya akan menunggu keajaiban lain yang mungkin Allah berikan di tempat lain, kuharap lebih baik.
Terimakasih atas perhatian dan kerjasama yang baik....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar