Selasa, Juli 31, 2007

Tuhan Izinkan Aku jadi Pelacur

sudah lama saya tak membaca buku selain buku akademik. sesaat saya ingin melarikan diri lalu teringat pada Muhidin M. Dahlan, saya mengenalnya ketika blognya masih 'sayamenulis' dan menyebut dirinya dengan Gus Muh, kukira dia mahasiswa seumuranku pantesan dulu ketika ditanya tentang hujatan pada majalah Playboy Bapak ini justru menjawab 'tak tahu karena aku termasuk orang yang dihujat', karena tak mengerti kulupakan saja. belum berapa lama saya Link dia lewat blog Zen dan tersesima bahwa ternyata bapak ini penulis yang Mumpuni, terbitkan banyak buku dan menjalani hidup tak biasa.


saya mencari bukunya mulai dari Pasar Palasari sampai toko buku Togamas yang konon kantor pusatnya di Jogja. semuanya nihil hanya ada in-order salah satu judulnya Tuhan Izinkan Jadi Pelacur. untungnya sang penulis suruh saya ke Gramedia pusat malah dengan lengkap dia bilang 'sebulan lalu mampir ke sana, buku saya ada di lantai satu di pintu masuk sebelum pengunjung naik ke lantai dua... di bandung baru masuk tahun ini setelah empat tahun terbit. Nggak tahu juga apa soalnya' curiga selain jadi penulis dia juga merangkap marketing dan guide toko maaf GusMuh anda salah! adanya dilantai tiga sebelah kanan tangga dekat informasi bersebelahan dengan buku aduh lupa namanya tapi sampulnya ada gambar pisang besar 3 buah warna kuning.


saya bawa buku itu ke Kampus, diem diperpus yang tadinya mau liat skripsi malah jadi ajang perawanin buku GusMuh, saya membaca dah bak model sering berganti posisi. dibangku koridor duduk sendiri sepatu dilepas, mulai dari bersila, duduk bak sinden akhirnya selonjoran kesemutan. mahasiswa yang lain pasti mengira aku ndeso, dan tebak? mereka benar...


Kirani seperti saya sekarang Gusmuh tentunya tanpa burqa dan Freesex namun pemikiran saya mirip dengan bahasa buku Gus 'tercabut akarnya', saya begitu bukan ikut organisasi jamaah namun kurangnya guru yang netral. pandangan saya sama tentang kaffah namun menganggap sah sekulerisme, wajarkah itu gus..., saya hampir berpikiran sama dengan Nidah Kirani, namun kemudian saya memang punya pemikiran bahwa buku dan pengarang tak bisa dikatakan mirip.

bicara soal jamaah2 ternyata saya sering denger bahkan guru ngaji saya pernah ketipu dengan organisasi2an ini (guru ngaji ini beken di Bandung bakal netes semenjak Aa Gym sepi) dan memang benar pembunuhan halal bila keluar dari jamaah. serem ya Gus... coba dulu Kirani waktu merasa diteror mulai lagi dari nol mencari teman, guru baru. well itulah jalan hidup

teman saya lain lagi dia malah secara intensif didatangi kerumah oleh sang jamaah, awalnya menarik namun makin lama ada pandangannya tak sesuai, dan jualannya jemaah ini berhenti ketika teman saya menolak memberi uang mungkin sang jamaah menyerah.
menurut temanku ini konon sang jamaah ini cerdas sekali tapi keluarganya seperti kewalahan karena barang dirumah sering dijualnya bahkan sampai beras!


tips saya baca bukuny sampai beres tiap kata! overall buku ini bagus tak pasaran seperti kebanyakan penulis baru yang bersembunyi lewat judul yang distinctive dan untuk menarik perhatian digunakanlah judul yang menyangkut selangkangan.
jujurnya memang hampir tertipu berfikir demikian dengan semua judul buku GusMuh. tapi berhubung saya kenal dan melihat sedikit ulasannya diblog beserta testimoni yang membaca jadi ga mungkinlah ini buku porno pikirku dan memang terbukti. eh ternyata ada hubungannya ya antara pertemanan dengan lakunya sebuah buku. apa harus saya jadikan ini judul skripsi ya? bahkan kayanya blog lebih manjur daripada majangin buku di tokobuku. ga kebayang ya Gus kalo Zen yang tar terbitin buku... bukan cuman protes namun melihat banyaknya orang yang mampir diblognya bakalan laris dia jualan.


saya tak sabar membaca koleksi lainnya bila nanti hadir di Bandung sekalian aja gitu beli ke penulisnya, ato kalo GusMuh ke Bandung Telp aku ya..... gada pembantu nih dirumah.hehehe... salam ma sikecil

Kamis, Juli 19, 2007

JANGAR

ceritanya gini...

temen2 udah pada seminar, sebagian kawin duluan (ga nahan mungkin), sbagian lain pada sibuk dengan masa depan cerahnya.

saya ni sedang mumet ga karuan, nilai saya jeblok semua padahal udah jujur2an (yang nyontek dapetnya bagus2), rancangan judul skripsi keduluan orang, mana setiap perusahaan yang pengen saya masukin buat skripsi birokrasinya sangat Indonesia, dan ngurusin surat2 dikampus? ampun deh jauh mending ngurus surat ijin kawin dikampung orang (katanya).

jangan tanya banyaknya buku motivasi yang saya baca biar semangat, ada yang tipsnya pecat bos anda, be different, out of the box, caina herang laukna beunang, sampai pepatah dosenku dulu Mr Agus 'seandainya kita pengen makan gajah pun kan ga segajah-gajahnya kita telan, tetap saja yang dimakan apa yang ada di sendokan' dan tebak semuanya gada yang manjur. malah saking kesalnya pernah kepikiran saya gambar saja gajah dikertas lalu saya makan sama roti!. dan herannya kenapa gajah ya? kenapa bukan ayam yang lezat itu atau ikan paus yang bagus buat vitalitas. sudahlah

pengennya terus nyengir, cuek, dan easy going kok lama2 malah lebih pantes diem di RSJ daripada kampus, atow sekalian aja ya di RSJ kita skripsi? judulnya PENGARUH SKRIPSI PADA PENINGKATAN PASIEN RSJ di BANDUNG pasti gada yang nyamain selain anak2 psikologi. tuh kan? benar saja saya mulai gila....
tenang pit... just believe Allah SWT save the best for last