Entah hari apa, atau acara apa, seingatku itu acara berita jalan-jalan yang dibuat Trans TV, dan mungkin sudah kesekian kalinya Trans TV menempatkan liputan tempat jajanan sebagai artis utama.
Sang artis utama adalah tempat jajanan toge goreng yang ada di Bogor. .
dan sebagai artis utama pemberitaan yang berlebihan dan diperbuas adalah biasa. pokoknya segala hal kebagusan tentang sang artis utama di ekspos besar-besaran.
berikut kira-kira urutan dialog antara Ujang dan narator.
narator : toge goreng ini konon lebih 20 tahun berdiri pelanggannya sudah hampir dari penjuru kota Bogor.yang mengelola sudah generasi kedua, kini dipegang anaknya yang bernama Ujang.
Ujangpun berbicara sendiri (karena kan bukan dialog wartawan)
Ujang : iyah dulu dari jaman si abah masih dagang toge inih banyak dicari.
(ngomongnya sambil duduk di kursi makan tangan disandarkan ke meja)
narator : bukan saja resepnya yang tak berubah dari dahulu, gerobak sampai kuali menggoreng togenya pun masih sama seperti yang dahulu dipakai sang abah.
ujang : iyah betul
narator ; mungkin demi menjaga keorisnalitasan resep makanan, atau bahkan mempertahankan rasa juga pelanggan semua hal yang ada disana hampir tak berubah. BAHKAN pengaduk toge goreng belum berubah dari jaman Abah masih berjualan .(dalam gambar terlihat centong kayunya sudah butut tak berbentuk bahkan tipis)
lalu sang wartawan kini bertanya
wartawan : apakah ada alasan khusus kenapa masih itu yang di gunakan? apakah demi menjaga kualitas rasa?
ujang : ah engak! karena masih bisa dipakai sajah, da masih banyak itu juga gantinya mah di belakang.
lalu kata2 ujang lainnya tak terdengar dalam bahasa TV disebut fade out cuma mulutnya yang terlihat sedang bicara
narator terdiam, wartawanpun sepertinya pingsan ditempat dengan jawaban tersebut, liputanpun ditutup dengan basa-basi diruang berita. tinggalah saya yang masih bengong tak percaya dengan kejeniusan sang ujang mengalahkan hyperbola ala TV, dan tetap terbengong karena ternyata tempat toge goreng itu tak banyak disebutkan namanya. sehingga saya jangankan mengingat, sekedar terlintas kapan namanya di sebutpun tidak. padahal bukan tidak mungkin saya jug-jug ke Bogor untuk makan toge goreng iu sambil menyalami si Ujang.
Jumat, April 13, 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Nah kisah atau berita itu mengisyaratkan kalo kita sebagai manusia harus selalu menggunakan benda yang masih bisa kepake atow benda y bisa di daur ulang jadi ga banyak sampah numpuk di bandung...emang dinas kebersihan yang selalu numpukin sampah dibandung kaga diangkut2....
BalasHapus